Anam menjelaskan, perbedaan gejala dibanding hepatitis A dan hepatitis akut belum diketahui penyebabnya. Namun menurutnya, hepatitis termaksud tidak ada kaitannya dengan penyakit hepatitis pada umumnya sehingga sedang diinvestigasi pihaknya.
Penyakit hepatitis akut sendiri berisiko menular pada anak usia di bawah 19 tahun seperti anak-anak setingkat SD sampai SMA. Untuk penyebabnya sampai saat ini masih misterius.
“Untuk kasus yang sekarang ini menyasarnya terhadap anak usia di bawah 19 tahun. Tapi penyebabnya belum diketahui. Kita lagi tahap investigasi dan deteksi dini untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap daerah,” ujarnya.
Anam menyarankan supaya setiap orangtua mengimunisasi anaknya secara lengkap dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Jangan jajan dan makan sembarangan. Harus dikendalikan dulu. Karena pola penularannya kayak yang lain. Korovekal atau lewat makanan. Cuman sementara ini belum ada laporan kasusnya di Jateng,” pungkasnya. []
Sumber: merdeka
Editor: Ananda Perdana Anwar