BANJARBARU, Poros Kalimantan – Perkumpulan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kota Banjarbaru mengeluh. Penyebabnya, bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) bagi sekolahnya terhenti.
Keluhan ini diutarakan Ketua PGMI Indonesia Kota Banjarbaru, Ida Zulfiati.
“Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) di 2022, kami tidak mendapat Bosda,” ucapnya pada Poros Kalimantan, Selasa (31/1) sore.
Satu yang dipermasalahkan Ida. Semua sama-sama mendidik anak bangsa; mengapa pihaknya toh diperlakukan berbeda?
Perihal nominal bantuan, MI hanya menerima sekitar 10 persen dari Bosda untuk sekolah negeri.