PELAIHARI, Poros Kalimantan – Nelayan di Tanah Laut emoh merawat kapal bantuan dari Pemkab. Pasalnya, mereka merasa bantuan kapal itu membebani sebab berbagai alasan.
Sebelumnya, kapal bantuan ini bermaksud untuk meringankan beban nelayan. Tapi malah sebaliknya.
Seperti memperbaiki berbagai peralatan menangkap ikan yang sudah rusak, misalnya, perlu biaya tak murah.
Bahkan diakui, biaya yang mesti keluar setiap tahun mencapai Rp60 juta untuk perbaikannya.
Lainnya pola sewa pakai dan tanggung jawab nelayan agar merawatnya, untuk nanti jadi kontribusi bagi PAD, juga terasa memberatkan.
Hal ini mendapat tanggapan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala. Kepala Bidang Tangkap DKPP Tala, Noor Irwandi mengaku memahami situasi ini.