“Saya berkomitmen untuk mewujudkan Angkatan Udara yang disegani di kawasan, dengan titik berat pada peningkatan profesionalisme SDM TNI AU, yang memperhatikan aspek Span of Control dan Unity of Command yang efektif dan efisien,” katanya.
Lebih lanjut Kasau mengharapkan dengan berharganya ruang udara bagi suatu negara, bersifat complete dan exclusive, berpengaruh tidak hanya terhadap kedaulatan suatu negara, namun juga berdampak terhadap kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran.
“Undang-Undang nomor 23 tahun 2019 yang didalamnya mengatur pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan udara telah disahkan pemerintah, sehingga TNI AU bukan satu-satunya pihak yang berperan, dimana komponen cadangan dan komponen pendukung matra udara lainnya dapat didayagunakan,” tutup Kasau.
Selanjutnya, Ketua Panitia Seminar Nasional Mayor Tek Anselmus Warianto R., disela acara mengatakan seminar ini sebagai momentum yang sangat tepat untuk mendapatkan gambaran tentang berbagai isu strategis ancaman udara di wilayah ALKI I serta bagaimana upaya-upaya untuk mengatasinya.
Ketua Panitia Seminar Nasional mengajak seluruh peserta baik yang mengikuti secara daring maupun luring untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan berdialog, berdiskusi, dan bertukar pikiran sehingga menghasilkan sebuah karya atau naskah seminar yang dapat menjadi bahan masukan bagi pimpinan untuk menentukan kebijakan terkait pengamanan wilayah udara ALKI I.
Turut hadir dalam seminar ini Wadanseskoau Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, Seslem Seskoau, Kapusoyu Seskoau, Dankorsis Seskoau, para Direktur, para Kepala Departemen, Dosen dan Patun baik Seskoau maupun Sesau.
Penulis : RLS
Editor : Zepi Al Ayubi