JAKARTA, Poros Kalimantan – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dinilai sangat baik, karena mampu menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ini dilakukan melalui pemberdayaan pelaku ekonomi dari level terkecil yang masuk dalam segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Apresiasi tersebut diungkapkan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza. Menurutnya KUR sebagai stimulus ekonomi dari pemerintah, memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. Selain meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap kredit perbankan, KUR berdampak pada penguatan ketahanan dan percepatan pemulihan bisnis UMKM, yang dapat menjaga taraf hidup para pelaku usaha di segmen tersebut.
“KUR berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha, mendorong terjadinya pengeluaran dan meningkatkan keuntungan bersih para pelaku UMKM,” ungkap Anggota Dewan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Selain itu akunya, KUR juga berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM, berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi COVID-19.
“KUR memberikan dampak besar terhadap peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Penyaluran KUR mendongkrak kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha, memberikan dampak sosial yang tinggi, seperti meningkatnya kesejahteraan keluarga, dan dampak lanjutan terhadap komunitas usaha,” terangnya, Kamis (25/8/2022).
Faisol mengakui, penyaluran KUR juga berimplikasi positif terhadap meningkatnya produktivitas usaha nasabah dengan peningkatan sebesar 32,94 persen. KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha. Di mana peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73 persen dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16 persen, sedangkan penerima KUR Super Mikro sekitar 18,2 persen.
Tak hanya aspek ekonomi jelasnya, KUR pun sangat berdampak positif pada aspek sosial. Sebanyak 29,63 Persen nasabah KUR mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya. Sekitar 27,33 persen juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR.
“Program KUR pun ternyata mampu mendorong kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Faisol.
Hal ini selaras dengan riset dari BRI Microfinance Institute berupa Indeks Bisnis UMKM Kuartal II/2022. Dimana dilakukan melalui survei terhadap penilaian kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya. Pelaku UMKM yang disurvei memberikan apresiasi tinggi dan meningkat dibandingkan dengan survei sebelumnya pada kuartal I/2022.
Hal ini tercermin pada Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang jauh di atas ambang batas 100. Dengan peningkatan dari 128,9 pada kuartal I/2022 menjadi 133,9 pada kuartal II/2022. Kenaikan ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin baik, kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok yang mulai mereda, hingga pandemi Covid-19 yang tetap terkendali.