Di antaranya free biaya transfer RTGS, SKN, Titipan Kliring via Teller dan Net Banking, kemudahan transaksi via e-channel yakni Mandiri Syariah Mobile, Internet Banking, Mandiri Syariah Debit, kemudahan dalam pengelolaan bisnis dengan limit transaksi yang besar.
Pihak Mandiri Syariah berharap Tabungan Bisnis membantu pengusaha menjalankan bisnisnya dengan lebih aman dan nyaman.
Selain itu, menambah kemudahan dan meningkatkan kenyamanan nasabah, Mandiri Syariah juga telah melakukan inovasi fitur di Internet Banking. Sebut saja seperti SMS token untuk nasabah Perusahaan, Transfer Terjadwal, Notifikasi QRIS BSM Net Banking dan Web Responsif.
Menggunakan layanan ini, maka pengusaha lebih mudah untuk melakukan pengecekan bukti pembayaran dan pelacakan (tracing) transaksi dan dana. Karena dilengkapi fitur deskripsi yang informatif di rekening koran.
Dari sisi kinerja, jumlah rekening nasabah Mandiri Syariah hingga September 2020 mencapai lebih dari 9 juta dengan komposisi 16% adalah pengusaha.
Per September 2020 Mandiri Syariah mencatat dana pihak ketiga (DPK) di angka Rp 106,12 triliun, naik 17,26% dari Rp 90,49 triliun per September 2019.
Dimana tabungan tumbuh sebesar 19,12% yoy menjadi Rp 44,77 triliun dan menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22% dari total DPK.
“Insya Allah, ke depan kami akan terus berkomitmen melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas produk layanan berdasar kebutuhan nasabah (customer centric),” pungkas Anton. (why/and)