BANJARBARU, Poros Kalimantan – Isu perselingkuhan yang menyeret seorang ASN di Banjarbaru akhir-akhir ini santer jadi gunjingan.
Secara definisi, perselingkuhan adalah pelanggaran komitmen bersama dari sebuah norma yang mengatur keintiman emosional atau fisik di luar pasangannya.
Menurut psikolog klinis, Rika Kisnarini, ada tiga alasan mengapa pasangan kamu bisa selingkuh.
Pertama, rasa ketidakpuasan dalam menjalin hubungan. Entah sebab minimnya kebutuhan emosional seperti perhatian, atau kebutuhan seksual.
Kedua, komunikasi yang kurang intim. Selanjutnya, ketiga, kurangnya dalam menjaga komitmen bersama.
Lanjutnya, perselingkuhan juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. Sehingga memicu adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau kesehatan mental.
“Bagi korban, akan merasakan adanya trauma. Kepercayaan, rasa percaya diri, harga diri, menjadi berkurang. Hal ini kemudian mengarah kepada kecemasan dan depresi,” jelas Rika.