BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pada tahun 1984, ada kasus teror yang membikin kepolisian di Jepang frustasi. Pasalnya, si pelaku hingga kini masih misterius.
Pelakunya meracuni sejumlah produk makanan di Jepang. Salah satunya pabrik industri makanan ternama seperti Glico dan Morinaga.
Glico adalah perusahaan yang memproduksi snack terkenal, Pocky. Sedangkan Morinaga adalah perusahaan produk susu dan manisan.
Pelaku menamai dirinya ‘Monter dengan 21 Wajah’. Nama itu terinspirasi dari tokoh novel karya Renpo Edogawa, yakni ‘Setan dengan 21 Wajah’.
Kejadian ini dimulai dari penculikan seorang pejabat Glico, Katsuhisa Ezaki, pada Maret 1984. Si penculik meminta tebusan sebesar 1 miliar dolar.
Anehnya, Ezaki berhasil melarikan diri sebab ia tidak diawasi si penjahat. Teror belum selesai. Sejumlah mobil pegawai Glico dilaporkan dibakar.
Selain itu, perusahaan itu mendapat surat ancaman jika produknya telah diracuni. Glico lalu menarik produk-produknya hingga rugi besar.
Kemudian diketahui, surat itu cuma gertakan sambal. Tak ada produk yang diracuni. Setelah kejadian itu, pelaku menantang polisi agar menangkapnya. Ia bahkan menyebut kepolisian tak berakal.
Hal ini berbanding terbalik dengan kehandalan polisi di Jepang saat itu. Semua kasus selalu bisa teratasi. Tapi pengecualian bagi kasus ini.