PELAIHARI, Poros Kalimantan – Clearing dilakukan pada kapal LCT Anugerah Indasah yang karam di bulan Juli 2022 lalu di Perairan Tanjung Selatan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut.
Bangkai kapal pengangkut alat berat tersebut, kini telah sandar di dekat Pulau Datu, perairan Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan. Kapal ini selanjutnya dalam tahap Clearing atau pembersihan yang dilakukan pihak ketiga atas permintaan ownernya di Samarinda, Kaltim.
Proses Clearing sendiri disaksikan Kapolsek Panyipatan, Iptu Subardi, yang langsung menuju bangkai kapal bersama dengan wartawan Poros Kalimantan, Minggu (20/11/22) kemarin pagi.
Untuk menuju ke bangkai kapal, diperlukan perahu kecil (Klotok) warga setempat dengan jarak tempuh kurang lebih 1 Km.
Andry Setiawan, dari Salvage And Underwater Engineering Company atau pihak penyelamat dan pengangkatan kapal tenggelam Kapal LCT Anugerah Indasah mengatakan, dari Ship Accident Report atau Laporan Kecelakaan Kapal, kapal itu membawa 22 unit alat berat excavator setipe PC 200 menuju Samarinda. Namun cuaca buruk di perairan Tanjung Selatan, maka membuat kapal dihantam gelombang, hingga tenggelam miring arah kanan.
“Rumor yang menyebutkan bahwa binder atau pengikat untuk barang yang dibawa tidak kuat itu tidak benar, karena setelah dilakukan pengecekan pada proses bindernya sudah sangat standar dan memenuhi syarat untuk berlayar,” kata Andry, di lokasi bangkai kapal LCT Anugerah Indasah.
Ia menambahkan, safety dari kapal ini sudah sangat standar. Kapal ini sendiri sempat mendekati Pulau Datu guna menghindari cuaca buruk. Namun naas, lepas dari Pulau Datu dan berada di Tanjung Selatan, ombak besar menghantam kapal dari bagian kiri.