BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pengamat tata kota Akbar Rahman tertarik mengomentari molornya Embung Gunung Kupang.
Ia menilai, ada beberapa hal membuat pengerjaannya lambat. Seperti Emi Lasari, ia menyebut; masalahnya pada perencanaan awal.
“Akibat perencanaan awal tidak mempertimbangkan penampungan dan pengangkutan tanah galian, bikin proses pengerjaan terhambat,” kata akademisi ULM ini, Kamis (7/12/2023).
Akbar mewanti-wanti. Jika tak cepat diatasi, imbasnya progres pengerjaan mundur sampai batas waktu tak ditentukan.
“Apalagi sudah masuk musim hujan. Takutnya hal ini kian memperlambat pengerjaan sebab akses jalan yang rusak,” ungkapnya.
Akbar sangsi, embung rampung akhir tahun. Apalagi embung baru selesai 72 persen. Kata dia; peluangnya kecil.