BANJARBARU, Poros Kalimantan – Tampilan culun biasanya identik dengan orang lemah. Tapi tidak berlaku pada Peter Norris Dupas.
Pria asal Australia ini pembunuh berantai. Sekarang ia menjalani tiga hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Setiap kali dibebaskan dari penjara, ia melakukan kejahatan terhadap perempuan dengan tingkat kekerasan kian meningkat.
Sadisnya, ia memotong payudara korbannya, lantas memasukkannya ke dalam mulut si korban. Ini disebut sebagai tanda tangan pembunuhannya.
Sebetulnya saat kecil, Dupas adalah anak terbelakang. Ia suka berpenampilan culun. Bahkan mendapat julukan Pugsley, salah satu karakter kartun Amerika.
Pada tanggal 3 Oktober 1968, pada usia 15 tahun, Dupas mengunjungi tetangga sebelahnya, meminjam pisau untuk mengupas sayuran.