PELAIHARI, Poros Kalimantan – Pemkab Tanah Laut (Tala) menutup total Pantai Batu Lima, Desa Kuala, Takisung. Penutupan itu sudah berlangsung selama lima tahun.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Tala, Muhammad Raffiki Effendi mengatakan. Semua fasilitas di pantai itu sudah tak ada lagi. Termasuk penginapannya.
“Kalau toh untuk dimanfaatkan lagi agak berat. Karena harus dibuat jalan sendiri untuk masyarakat setempat. Sehingga tidak lalu lalang seperti sekarang,” jelasnya, Kamis (5/5/2022) sore.
Ia menambahkan. 2009 pihaknya sudah mengusulkan soal pembukaan pantai itu. Namun anggarannya terbatas. “Tapi akan kami coba lagi,” ungkapnya.
Menurut Raffiki, konsep Pantai Batu Lima harus diubah. Yang paling utama, mesti ada jalan tersendiri untuk mengakses pantai dan dibuat resort.
“Kalau pemkab yang mengelola, memang agak berat. Bisa saja membangunnya, namun maintenance (perawatan) bisa kedodoran. Tepatnya coba ditawarkan kepada pihak swasta untuk mengelolanya,” imbuhnya.
Dulu di Pantai Batu Lima memang terdapat belasan cottage (penginapan). Namun, karena faktor keamanan kala itu belum menjamin, maka pengunjung enggan untuk bermalam.
Kini kondisinya sudah tidak terawat. Belasan penginapan itu rusak. Rumput-rumput liar menutupi. Beberapa fasiltas di dalamnya juga hilang. Sebagian lainnya dihuni warga karena memang tak berfungsi lagi.
Sekilas tentang Pantai Batu Lima. Di sini juga ada legenda. Di mana hidup lima orang laki-laki bersaudara. Yang tertua bernama Datu Cau. Lalu ada Datu Ajang. Kemudian Datu Lampiji, Datu Senjai dan Datu Malin Kabau. Kelimanya berasal dari Suku Bugis