PELAIHARI, Poros Kalimantan – Jelang berakhirnya jabatan sebagai Bupati Tanah Laut, Sukamta dibayangi berbagai kontroversi.
Terbaru, soal dirinya menolak Cak Imin membuka MTQ Nasional ramai jadi perbincangan akhir-akhir ini.
Jabatannya bersama wakil bupati Abdi Rahman berakhir pada 19 September ini. Sekilas tentang Sukamta.
Lahir di Kulon Progo, Yogyakarta, 30 Juli 1963. Pria berkepribadian teduh dan tenang ini hobi sekali bermain sepak bola dan memancing.
Selama puluhan tahun menetap di Tala, ia malang melintang menduduki berbagai jabatan. Dari staf, kabag sampai kadis.
Sukamta pernah menjabat sebagai wakil bupati berpasangan dengan Bambang Alamsyah. Pada periode selanjutnya, ia maju berpasangan dengan Abdi Rahman di Pilkada.
Ia berhasil mengalahkan Bambang Alamsyah yang juga maju berpasangan dengan Ahmad Nizar, yang kala itu menjabat Kepala Bappeda Tala.
Lantas apa saja yang diutarakannya menjelang akhir jabatan ini. Kami merangkumnya dalam tiga babak.
Ingin Bikin Perpisahan
Lima tahun menjabat sebagai bupati, sudah beragam prestasi dan kemajuan yang ia ukir di Bumi Tuntung Pandang.
Lantas tak heran, akhir masa jabatan ini berkesan bagi sejumlah masyarakat. Rencananya ia mau bikin perpisahan. Bersama ASN maupun masyarakat.
Hal ini diutarakannya kepada penulis. “Jika tak ada perubahan, diagendakan acara perpisahan dengan para ASN, 16 September ini,” katanya kepada Poros Kalimantan, Selasa (12/9).
Di samping berpisah dengan ASN, ia juga ingin bikin perpisahan dengan masyarakat. Tak usah terlalu meriah. Cukup dengan nonton film bersama.