JAKARTA, Poros Kalimantan – Perihal pengungkapan kasus produksi film porno lokal di Jakarta Selatan akhir-akhir ini jadi sorotan.
Film-film dewasa itu dibuat sebuah rumah produksi di Jakarta. Mereka telah membuat 120 film porno. Pemerannya 12 perempuan dan 5 pria.
Bisnis ini dimulai sejak awal 2022. Film-film yang dijajakan lewat website ini mampu meraup banyak pelanggan.
Kami setidaknya merangkum 5 fakta perihal kasus film porno ini dalam berbagai sumber. Sebagai berikut:
1. Awal Mula Film Porno Diproduksi
Semula sang sutradara rumah produksi itu tak ingin membuat film bergenre horor dan komedi. Namun, sebab peminatnya sedikit, mereka beralih genre jadi film dewasa.
Hali ini diungkapkan Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, beberapa waktu lalu.
Kala itu film dewasa yang diproduksi mendapatkan banyak pelanggan. Akhirnya, mereka memutuskan membuat film dewasa dengan total 120 film dewasa.
Selain itu, diketahui sebanyak 10 ribu orang sudah berlangganan di website yang mereka miliki.
“Di situlah kemudian tersangka I meng-upload di 3 website. Lalu mulai banyak pelanggan yang mengakses web sehingga selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud,” ujarnya.
2. Seret Nama Selebgram Siskaeee dan Virly
Ada dua nama selebgram yang terseret dalam kasus ini. Pertama, Siskaee. Ia mengaku kecewa usai tahu dirinya ternyata dibohongi rumah produksi.
“Kaget ya pastinya. Karena dari awal aku dikasih tahu sama produser PH itu bukan film porno. Mereka juga bilang legal,” ujar Siskaee, dilansir dari detikcom.
Siskaeee menegaskan, dirinya tak terlibat dalam produksi film porno itu. Ia cuma sekadar pemain film Keramat Tunggak.
Kedua, Virly Virginia. Ia juga menekankan, kalau dirinya tak tahu memproduksi film ilegal.
“Terserah, hak mereka (mau menghujat dan menuding berbohong). Kenyataannya memang nggak tahu. Saya emang posisi dibohongi, dibilang legal,” ujarnya, di Jakarta Selatan, Jumat (22/9).