“Kami sengaja menggunakan kayu ulin agar bisa bertahan lama. Dananya sekitar Rp1 jutaan,” katanya. Dengan aksi ini, ia berharap pemko lebih perhatian. Apalagi terkait fasilitas publik.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Rini Subantari mengakui. Pihaknya memang banyak menerima laporan soal tutup drainase yang hilang. Tiap kecamatan ada. Hanya saja belum semua tertangani.
Sama seperti kasus mur Jembatan Antasan Bromo, soal tutup drainase ini juga akan dibawa ke polisi.
“Kami masih mengumpulkan semua laporan. Rencananya akan kami jadikan satu laporan saja ke Polresta Banjarmasin,” ucapnya.
Penulis: Muhammahd Irsyad
Pemred/Editor: Fahriadi Nur