Halis pun menyoroti penanganan sampah di Kota Idaman. Menurut dia, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Seperti tempat pembuangan sampah (TPS) yang belum banyak tersedia.
Lantas ia meminta adanya edukasi yang diberikan DLH Banjarbaru kepada warga perihal pemilihan sampah.
“Karena sampah sendiri merupakan suatu hal yang terus diproduksi oleh kegiatan rumah tangga. Gunakan teknologi untuk penanganan sampah agar memudahkan dinas terkait dan masyarakat,” jelasnya.
Untuk tempat pembuangan akhir (TPA), Halis menilai, DLH harus bikin gebrakan. Seperti tempat pembangkit listrik dan penghasil barang bekas bisa jadi barang layak jual dan pakai.
“Jangan hanya dibuang maupun ditindih. Tapi tidak menghasilkan sesuatu. Kami tantang DLH agar berinovasi,” tandasnya.
Reporter : Putri Nadya Oktariana
Editor : Musa Bastara