Pasalnya, ketika dibelah, buah itu punya unsur warna bendera Palestina. Yaitu merah, putih, hijau, dan hitam yang direpresentasikan dari biji semangka.
Namun, upaya itu tidak segampang dikira. Lantaran pemerintah Israel tak hanya menindak tegas pengibaran bendera, tetapi penggunaan benda lain dengan warna-warna serupa.
Israel pun mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada 1993 sebagai bagian dari Perjanjian Oslo.
Setelah perjanjian itu, The New York Times sepakat bahwa semangka berperan sebagai simbol selama Israel melarang bendera Palestina.
Penggunaan semangka dipublikasi pada 2007. Yakni setelah Intifada kedua, di mana saat itu seniman Khaled Hourani menciptakan Kisah Semangka untuk sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine.
Editor : Musa Bastara