BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan berencana membuat aplikasi digital. Hal ini lantaran permintaan komoditas di luar daerah cukup besar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Endri mengungkapkan, ada beberapa komoditas asli Kalsel yang dicari pengusaha.
Contohnya, cabai hiyung khas Tapin. Cabai jenis ini menjadi incaran investor. Bahkan permintaan cabai terpedas di Asia ini mencalai 100 ton per minggu.
“Tahun ini, kami baru mengolah dokumen potensi investasi. Sebelumnya belum pernah ada,” ujarnya.