PELAIHARI, Poros Kalimantan – Kondisi Aura Safitri tidak seperti gadis umumnya. Ia menderita jantung bocor sejak usia 8 bulan. Saat ini duduk di kelas 2 SD.
Aura adalah anak pertama dari pasangan Asbirin dan Devi Safitri. Asal Desa Batu Tunggu, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut.
Menurut Devi, kondisi Aura kian parah. Pompa jantungnya tidak lagi stabil. Bahkan kadang mulutnya mengalami pendarahan.
“Dadanya kadang terasa sakit, sesak napas. Kepalanya juga. Bagian jari kukunya bengkak dan kebiruan. Ia sering teriak-teriak kesakitan sambil menangis,” tuturnya, dihubungi Poros Kalimantan, Jumat (10/5).
Devi mengakui, ekonominya terbatas. Sedangkan dana yang diperlukan angkanya puluhan juta. Suaminya hanya menerima upah dari menjaga kandang ayam
“Penghasilan hanya cukup sehari-hari,” katanya.
Sejauh ini, Aura cuma bisa diobati dengan obat pereda nyeri dari rumah sakit. Sementara sakit Aura tak menentu. Bisa pagi atau malam.
“Pengin lanjut perawatan medis, kami terkendala dana. Kata dokter harus cepat, karena kalau lambat, akan merusak syaraf otak,” ujarnya.