Ia berharap kedepan hubungan yang terjalin saat ini akan semakin terbina dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat positif baik bagi para penerima manfaat, tutup Sigit.
Sementara itu, sebagai ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Vivi Mar’i Zubedi mengapresiasi langkah PLN yang turut serta dalam program penurunan angka stunting di Banjarbaru.
“Stunting bukan masalah yang baru dan masih menjadi isu utama di pemerintahan. Sehingga kita perlu melakukan intervensi bersama seluruh stakeholder untuk menangani masalah ini, kita semua harus begandengan tangan. Saya sangat mengapresiasi langkah PLN melalui Srikandi dan TJSLnya,” ucap Vivi.
Vivi menceritakan, penyelesaian masalah stunting harus dimulai dari mengenal akar masalahnya, yakni peningkatan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga edukasi sejak dini kepada masyarakat seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dan PLN hari ini.
“Intervensi yang paling menentukan frekuensi terjadinya stunting adalah 1.000 hari pertama kehidupan atau sejak ibu mengandung hingga anak berumur 2 tahun. Jadi program kolaborasi seperti ini dirasa sangat tepat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, sebab dimulai dari hulunya,” terang Vivi.
Program dapur sehat atasi stunting yang dilaksanakan di 4 kelurahan se kecamatan cempaka ini dilaksanakan dengan menyasar anak baduta, ibu – ibu hamil dan ibu menyusui. Harapannya dengan program ini, secara perlahan dapat meningkatkan asupan gizi anak baduta sehingga tumbuh kembang anak di Banjarbaru lebih meningkat dan angka stunting jadi menurun.