KUALA KAPUAS, Poros Kalimantan – Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S.Bahat, MM. MT berkomitmen kuat dalam peningkatan permbangunan di bumi Tingang Menteng Panunjung Tarung dengan kembali memperpanjang kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Perpanjangan kali ketiga ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Rektorat ITS, Kamis (10/2) siang.
Sebagai alumni S1 dan S2 ITS, Ben Brahim S Bahat mengaku bangga dapat melakukan MoU dengan kampus kebanggaanya seraya bercerita suka dan dukanya disaat selesaikan studi dan potensi Kabupaten Kapuas. “Wilayah Kapuas yang menjadi daerah transit antara berbagai provinsi, membuat pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan matang. Mulai dari jalan raya, branding kota, hingga permasalahan tanah gambut perlu dipikirkan dengan serius,” ungkapnya.
Selain itu, Ben Brahim S.Bahat sang teknokrat dan pemegang hak patent dari The World Intellectual Property Organization (WIPO) yang berpusat di Switzerland Swiss tentang Konstruksi Instrumen Tower Sederhana dan Metodanya, menyatakan jika Kapuas merupakan salah satu daerah pengembangan Food Estate di Provinsi Kalteng.
“Kapuas merencanakan sistem irigasi yang optimal. Sejauh ini, sistem irigasi masih minim dalam hal rekayasa dan bergantung pada air hujan serta siklus pasang surut. Melalui kerja sama dengan ITS, diharapkan bisa hadir sistem irigasi yang bisa meningkatkan produksi padi untuk mencapai ketahanan pangan,” ucap Ben Brahim
Rektor ITS Prof.Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng mengungkapkan bahwa banyak sekali kesempatan kerja sama ITS dengan wilayah lain. Mulai dari program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang digalakkan oleh Kemendikbudristek, hingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Kita sudah sering mengirim mahasiswa ke berbagai daerah untuk pengembangan masyarakat,” ujarnya.
ITS sendiri sudah memiliki kerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Program Magister Super Spesialis untuk Prodi Preservasi Jalan untuk Geoteknik Sulit. Program tersebut merupakan program khusus untuk merencanakan infrastruktur jalan dengan kondisi medan yang relatif sulit seperti di tanah gambut. “Dari Pemkab (Kapuas, red) setahu saya ada 16 mahasiswa yang siap untuk mengambil program S2 dan S3, cocok sekali untuk ikut ke beasiswa ini,” imbuhnya.