Indarto menjelaskan, dari total pembiayaan yang disalurkan tersebut sekitar 24,2 persen terserap untuk kepemilikan rumah tinggal, kemudian perdagangan (18,4%), serta pembiayaan multiguna (17,15). Penyaluran pembiayaan di Jabar didominasi pembiayaan dari Bank Buku IV senilai Rp256 triliun.
Sedangkan dari sisi sektor, sektor transportasi, jasa pengiriman, dan komunikasi mengalami pertumbuhan tertinggi dengan 47 persen serta sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan yang tumbuh 21 persen. Hal ini didorong meningkatnya jual beli online dan penerapan work from home yang menggantungkan jaringan komunikasi internet yang mendorong bisnis jasa pengiriman barang.
“Pembebasan pajak hingga nol persen untuk otomotif ikut mendorong pembiayaan perbankan,” tambahnya.
Namun ia meminta perbankan untuk tetap waspada terhadap kredit macet atau NPL, mengingat pandemi diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2021.
Penulis : RLS
Editor : Zepi Al Ayubi