Sebab itu kita harus ingat bila Al-Quran menyatakan Żaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nās, telah nyata kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia.
Bahkan Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua bahwa sisi yang agak rawan masa depan, kita harus melakukan taubat ekologis.
Tobat itu dimulai dari etika. Sekali lagi, etika. Etika lingkungan dan etika pembangunan. Jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sakarepe dewe.
Insya Allah kalau AMIN mendapat mandat, kita akan sungguh-sungguh. Yang pertama akan dianggarkan untuk mengatasi krisis iklim, kita tingkatkan secara signifikan termasuk riset sekaligus impelentasi energi baru terbarukan.
Bahkan RUU Masyarakat Adat segera, dana subsidi atau dana untuk masyarakat desa kita tingkatkan 5 miliar per tahun agar warga desa menikmati pembangunan.
Selanjutnya kita akan teruskan subsidi BBM untuk masyarakat miskin, petani, nelayan miskin, dan kelompok rentan lainnya.
Transportasi publik menggunakan listrik juga jadi salah satu solusi mengurangi polusi dengan cara pembangunan kota.
Reforma agraria harus dieksekusi untuk memangkas ketimpangan. Saatnya kita berubah, saatnya kita pilih perubahan.
Gibran
Saya tidak akan pernah bosan-bosan membahas hilirisasi. Dengan hilirisasi, kita akan keluar dari middle income trap. Dengan hilirisasi kita akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Dengan hilirisasi, kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Tentunya dalam pelaksanaannya, dipikirkan aspek lingkungan, keberlanjutan dan sosialnya.
Dampak perubahan iklim ini semakin nyata. Banjir, kekeringan, kenaikan air laut. Ini adalah ancaman nyata dan sudah di depan mata.
Semua masalah ini adalah tantangan zaman now, membutuhkan solusi zaman now, tantangannya adalah bagaimana kita mencari titik tengah, titik keseimbangan, lanjutkan hilirasi, tapi wajib menjaga lingkungan, tingkatkan produktivitas pertanian dan sektor maritim. Tapi wajib menjaga keseimbangan alam.
Terima kasih Prof Mahfud, Gus Muhaimin. Semoga debat malam ini memberi gambaran tentang ke mana arah bangsa ini melangkah. Sekali lagi tantangan zaman, membutuhkan solusi zaman now. Tantangannya adalah bagaimana kita mencari titik tengah, titik keseimbangan.
Anak-anak zaman now perlu lebih banyak lagi dilibatkan. Terima kasih Pak Prabowo sebagai salah satu senior dan teladan yang paling banyak melibatkan anak-anak zaman now. Langkah awal menuju Indonesia Emas, datang ke TPS coblos nomor 2 Prabowo-Gibran.
Editor : Musa Bastara