“Tolak ukur keberhasilan pariwisata dapat diukur dari terciptanya iklim yang kondusif dalam bentuk dukungan dan penerimaan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di daerah serta penyiapan sarana prasarana penunjang,” ujarnya.
Dijelaskannya, pengembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari kesiapan SDM yang berkualitas dalam merencanakan dan mengelola potensi-potensi yang tersedia.
Prosesnya dikerjakan dengan mengedepankan semangat profesionalisme dan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
“Pemerintah Daerah sebagai penentu kebijakan berupaya meningkatkan kapasitas, peran dan inisiatif dalam pembangunan Pariwisata,” kata Bupati.
Kemudian masyarakat sebagai pelaku penting dalam menciptakan masyarakat yang sadar wisata dan juga sebagai penerima manfaat.
Sedangkan dunia atau pelaku usaha atau industri pariwisata dengan sumber daya, modal dan jejaring yang dimilikinya menjalankan peran atau sebagai pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisataan.
Dengan kegiatan ini, Bupati berharap dapat mewujudkan peningkatan kapasitas dan profesionalisme masyarakat destinasi wisata.
Serta pelaku usaha pariwisata dalam pengelolaan kepariwisataan serta dapat memberikan masukan yang positif demi pengembangan pariwisata di HST.
“Selanjutnya, untuk Dinas terkait agar dapat melakukan pembinaan secara bertahap sehingga penataan destinasi wisata kita dapat tertata baik dan berdaya saing,” pungkasnya. (msy/and)