BANJARBARU, Poros Kalimantan – Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kalimantan Selatan menjadi perhatian serius akademisi Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru.
Melalui program kemitraan masyarakat, tim pengabdian dosen peternakan turun langsung ke masyarakat untuk menyosialisasikan pencegahan PMK. Apalagi saat ini mendekati Hari Raya Iduladha. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Muhammad Riyadhi mengungkapkan, timnya menyosialisasikan pemilihan hewan kurban yang baik kepada masyarakat. Selain itu memberikan pelatihan secara teori maupun praktek.
Seperti Sabtu (2/7) pagi tadi, dosen peternakan Faperta ULM Banjabaru memberikan pelatihan kepada Kelompok Tani Rukun Jaya Makmur dan juga warga Jln Abadi III RT 06 RW 07 Kelurahan Guntung Manggis Landasan Ulin Banjarbaru.
“Alhamdulillah pagi ini bisa kembali silaturahmi bersama warga memberikan pelatihan bagaimana memilih hewan kurban, baik itu jenisnya, umurnya, kesehatannya dan waktu penyembelihannya,” ujar Riyadhi didampingi tim dosen lainnya Muhammad Rizal dan Nursyam Andi Syarifuddin.
Dosen Peternakan Faperta ini juga menyosialisasikan Fatma MUI No.32/2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah PMK. Ada pun salah satu bunyi dari fatma tersebut yakni hewan yang terkena PMK dengan gekala klinis kategori ringan seperti lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih dari biasanya hukumnya sah dijadikan hewan kurban.