JAKARTA, Poros Kalimantan – Indonesia yang tahun ini memegang Presidensi G20 sudah menyatakan tetap mengundang Rusia meski ditentang banyak negara anggota G20 lainnya. Kedutaan Besar Rusia di Indonesia pun mengisyaratkan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir.
Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira menduga pemerintah punya pertimbangan khusus yang melatarbelakangi untuk tetap mengundang Rusia dalam perhelatan akbar tersebut.
Ia mengatakan sebetulnya nilai investasi Rusia di Indonesia tercatat relatif kecil. Pada tahun 2021, misalnya, modal yang ditanamkan investor Rusia di Tanah Air sebesar US$ 27,8 juta atau setara dengan 0,89 persen total investasi dari Cina yang besarnya US$ 3,1 miliar.
“Dari data BKPM, Rusia hanya menempati urutan ke-37 dari 126 negara, tidak masuk top 10,” ujar Bhima saat dihubungi Jumat, 15 April 2022.
Begitu juga dalam hal perdagangan internasional. Badan Pusat Statistik mencatat total nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada tahun lalu hanya US$ 1,5 miliar atau hanya 5,8 persen dari nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Sedangkan Rusia secara global hanya menyumbang 1,7 persen dari total output produksi.
“Rusia ini kan karena punya minyak mentah dan gas saja, sehingga Pemerintah Indonesia agak mempertimbangkan hubungan dengan Rusia,” ujar Bhima.