BANJARBARU, Poros Kalimantan – 28 Juni 2022 – Terik baskara khatulistiwa tak melunturkan semangat Nur Anissa (26) seorang petani muda Ketua Kelompok Tani Mayang Maurai warga Desa Simpang Arja, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Turun dari penggilingan padi, caping anyaman bambu kokoh bertengger di kepalanya, raut wajah riang terpancar saat dirinya tangguh membawa beras hasil penggilingan untuk dikemas menjadi produk siap jual.
Nur Anissa makin bersemangat karena proses menggiling gabah menjadi beras lebih cepat dan hemat karena telah menggunakan penggilingan padi listrik bantuan dari PT PLN (Persero). Singkat cerita, dirinya adalah salah satu petani penerima manfaat program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN yang tergabung dalam Kelompok Tani Mayang Maurai dan telah merasakan dampak nyata dari program yang termasuk dalam Electrifying Agriculture ini.
“Kami berterima kasih pada PLN yang telah mendukung petani muda untuk maju dan berkarya. Dengan penggilingan padi listrik ini benar-benar menekan biaya produksi kami, biasanya untuk menggiling padi di rumah penggilingan kami harus mengeluarkan uang Rp.15.000,-/karung namun dengan penggilingan padi listrik kami hanya menghabiskan pulsa listrik 1 kwh atau senilai kurang lebih Rp.1.500,- untuk menggiling 1 karung padi,” ungkap Nur Annissa.
Bahkan dirinya mengungkapkan bahwa dengan menggunakan penggilingan padi listrik dapat menekan biaya produksi sebesar 90% serta menjaga kualitas beras.
Penggilingan Padi listrik ini menjadi solusi Usaha Mikro Kecil (UMK) sektor pertanian dalam meningkatkan nilai jual hasil pertanian. Hasil bumi tak lagi dijual dalam bentuk gabah/padi, namun dijual sudah berupa beras dengan kualitas bagus karena sudah melalui tahapan sortir/kontrol sehingga dapat dijual di pasar domestik bahkan siap jual hingga ke luar pulau.
Tak hanya berhenti disitu, PLN juga melakukan support dan pendampingan UMK hingga naik kelas. Pendampingan ini berupa pelatihan peningkatan produk dan kualitas, sertifikasi halal produk, peningkatan kualitas produk berupa dukungan pembuatan rumah produksi, sekaligus pelatihan pemasaran dan perbaikan packaging/kemasan.
*Pasarkan Produk dengan PLN Mobile Marketplace*
Penerima manfaat lain dari program ini adalah Kelompok Tani (Poktan) Harapan Baru Kabupaten Banjar. Ketua Poktan Harapan Baru, Suriani (49) menuturkan inovasi menjadi salah satu kunci para petani untuk bersaing di era persaingan digital. Dirinya terbantu fitur marketplace di PLN Mobile yang memudahkan para UMK binaan mempromosikan produknya langsung ke genggaman pelanggan.