“Untuk itu, monitoring dan evaluasi perlu dilakukan agar dapat mengetahui kemajuan dan dampak pelaksanaannya,” tambahnya.
Sementara itu, Pengawas Farmasi Makanan (PFM) Ahli Madya BBPOM Banjarmasin, Gusti Maulita Indriyana bilang, masih ditemukan persoalan penyalahgunaan bahan berbahaya.
“Seperti memakai borak di kerupuk, formalin dalam cumi kering, dan pewarna tekstil pada terasi,” ujarnya.
Biar tahu, ada 8 sekolah yang menjalankan program Keamanan Terpadu. Di antaranya SDN Jawa 2, SDN Jawa 5, SMPN 1 Kertak Hanyar, SMPN 2 Martapura Timur, MIN 14, MIN 16, MAN 2 dan MAN 4 Banjar serta satu pasar yaitu Pasar Batuah Martapura.
Reporter : Lana Kelana
Editör : Musa Bastara