JAKARTA, Poros Kalimantan – Kecamuk Hamas dan Israel memasuki ranah perbukuan internasional. Adalah Frankfurt Book Fair. Ajang perdagangan buku internasional terbesar ini menyatakan diri pro-Israel.
Pernyataan pro-Israel itu berdampak dibatalkannya penulis asal Palestina, Adania Shibli, menerima anugerah di pameran buku tersebut.
Menurut keterangan Litprom, Asosiasi Sastra Jerman yang menyelenggarakan penghargaan, menegaskan seharusnya anugerah diberikan kepada karya penulis yang terkenal lewat buku Minor Detail itu.
Novel Minor Detail sendiri mengisahkan kisah nyata pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis Baduy Palestina yang terjadi di 1949 oleh tentara Israel.
Novelnya pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerbit Berenberg Verlag tahun lalu. Terjemahan bahasa Inggris-nya pun dinominasikan untuk National Book Award 2020 dan International Booker Prize 2021.
Upacara di FBF, seharusnya untuk merayakan novel yang memenangkan LiBeraturpreis 2023. Sebuah penghargaan sastra Jerman yang diberikan setiap tahun kepada seorang penulis dari Afrika, Asia, Amerika Latin atau dunia Arab.
Kontroversi mengenai kemenangan Adania Shibli dimulai sejak pertengahan tahun ini. Yakni saat juri Litprom, yang juga jurnalis, Ulrich Noller mengundurkan diri atas keputusan tim anggota lainnya.