BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Saat Ramadan, banyak pedagang musiman yang membuka lapak berjualan berbagai makanan. Hal itu memicu berbagai reaksi.
Mayoritas, tentu saja senang. Namun tak sedikit yang justru merasa cemas. Seperti halnya Dirga.
Menurutnya, ketika membeli makanan atau minuman untuk hidangan berbuka, harus lebih teliti. “Takutnya ada makanan atau minuman yang memakai bahan yang berbahaya. Seperti pengawet dan pewarna buatan,” ucapnya, Jumat (8/4/2022) siang.
Bukan tanpa alasan. Kekhawatiran itu muncul agar dirinya bisa terhindar dari risiko penyakit akibat mengkonsumsi zat kimia berbahaya.
“Memang tidak langsung muncul, tapi efeknya jangka panjang. Dab membahayakan kesehatan di masa depan. Misalnya kangker,” tutur warga Sungai Lulut, Banjarmasin Timur itu.
Ia berharap, ada pengawasan dari pemerintah. Untuk menutup ruang gerak bagi pedagang nakal yang ingin mengambil keuntungan dari momen Ramadan ini.
“Kalau perlu terjunkan tim untuk mengawasi peredaran makanan, agar melindungi konsumen,” harapnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, Rakhman Norrahim menanggapi positif saran tersebut. Ia mengaku pihaknya akan segera merespons keresahan warga.