JAKARTA, Poros Kalimantan – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan serta Direktorat Jenderal Penetapan Hak & Pendaftaran Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar lelang serentak yang memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mengoleksi aset menarik dalam Gebyar Lelang Serentak Bank Syariah Indonesia (GREAT BSI) 2023.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan GREAT BSI digelar untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin memiliki fixed aset yang berkualitas dan bernilai investasi tinggi secara cepat dan aman. Kerjasama antara BSI, Kementerian Keuangan dan Kementerian ATR/BPN menjadi jaminan dari keamanan penyelenggaraan lelang.
Adapun bagi perseroan, hal ini juga menjadi solusi untuk merapikan portofolio dari agunan-agunan bermasalah sehingga berdampak baik terhadap kesehatan kinerja. Pada periode lelang kali ini, BSI menargetkan transaksi hingga senilai Rp150 miliar dan berkomitmen untuk terus mendorong penjualan.
“Aset agunan yang dilelang adalah aset pembiayaan konsumer dan wholesale yang dinyatakan macet dan pailit. Bagi masyarakat, ini kesempatan yang baik untuk memiliki aset bernilai tinggi dengan harga relatif miring, dan bagi BSI ini meningkatkan nilai aset agunan serta kesehatan portfolio pembiayaan,” ujar Hery.
Hery pun menegaskan komitmen perseroan untuk fokus pada pembiayaan yang terbukti resilience, aman dan memberikan profit bisnis jangka panjang. Hal itu terutama pada segmen pembiayaan konsumer, ritel, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta korporasi.
“BSI berfokus memperhatikan profil nasabah sesuai dengan segmentasi risiko, memberikan berbagai pilihan skema pembiayaan syariah, promo margin, dan kerjasama bisnis baik dengan e-commerce, pemerintah maupun swasta,” kata Hery.