Program ini juga akan dibalut dengan pembinaan unit bisnis yang terintegrasi dari bahan, proses sampai pasar. Sehingga diperlukan bentuk kolaborasi yang terarah dalam menjalankan bisnis produk ecoprint.
Ada unit yang fokus mengolah bahan material bermotif ecoprint, kemudian ada unit yang memproses bahan material ecoprint menjadi end product yang siap pakai buat konsumen dan yang terakhir adalah unit yang menangani penjualan dan consumer relationship baik online maupun offline.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa fasilitasi pembinaan dan pendampingan meliputi pelatihan dan pemberian sarana pendukung untuk peningkatan produk seperti mesin jahit, mesin border, alat pukul, kain dan lainnya.
Plt Senior Manager SDM dan Umum PLN UIKL Kalimantan Sujana mengatakan, bahwa program CSR (Corporate Social Responsibility) ini lebih menekankan kepedulian PT. PLN akan pemberdayaan kaum disabilitas melalui memberi peluang berpenghasilan, serta pemberdayaan perempuan ke arah industri ekonomi kreatif.
“Kedepan PLN melalui Program Peduli akan terus berkomitmen membangun CSR dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs) dimana harapannya setiap program CSR bisa menyasar terhadap 17 Program SDGs meliputi pengentasan kemiskinan, pangan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ketersediaan air, ketersediaan energi, peningkatan perekonomian masyarakat, infrastruktur, iklim, pemukiman, ekosistem kelautan, dan juga keberlanjutan untuk mendukung pembangunan,” ujar Sujana.
Selain kaum disabilitas, PLN juga memberikan bantuan kepada kelompok usaha kerajinan fashion. Kelompok ini adalah komunitas ibu-ibu yang tertarik dengan dunia fashion karena latar belakang yang menyukai kegiatan menjahit. (abi)