Bagaimana profesinya sebagai dosen? Ia mengaku akan tetap ditekuni. Karena menurut dia, hal itu tak menganggu tugasnya. Ia mengajar di kelas khusus, di akhir pekan.
Sebagai orang seni, tentu saja jabatan kepala desa tak membawa pengaruh besar. Seni dan sastra yang sudah mendarah daging tetap saja ia lakoni.
“Seni dan sastra, darah daging saya, maka tentu akan terus dilanjutkan. Bahkan justru bisa berkolaborasi antar komunitas kesenian bersama pemerintah desa,” imbuhnya.
Sebagai dosen, Mursyida sudah tahu gaya atau pola kepemimpinan apa yang bakal diterapkannya. “Tak terlalu muluk-muluk, ke depannya mengutamakan musyawarah, gotong royong, edukatif, digitalisasi, toleransi, dan milenial,” ujarnya.
Baginya, desa kelahiran merupakan aset besar. Ini termasuk dana desa yang mesti digunakan dengan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Semua dilandasi atas dasar musyawarah dan dikelola secara transparan serta akuntabel. Intinya, saya akan merangkul seluruh lapisan masyarakat termasuk dari kandidat calon kades kemarin, ” pungkasnya.
Biar tahu saja. Tercatat dari pelaksanan Pilkades di seluruh kecamatan (11) Tanah Laut belum lama tadi, ada tiga perempuan yang lolos sebagai kades. Selain Desa Ambawang, yaitu di Desa Banyu Irang dan Batu Ampar.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara