JAKARTA, Poros Kalimantan – Digital literacy dan digital talent, menjadi salah satu dari tiga isu prioritas presidensi G20 Indonesia 2022. G20 menyadari perlunya bekerja sama untuk mewujudkan jaringan konektivitas orang digital (digital people connectivity). Hal tersebut guna membantu para pelaku usaha dan bisnis digital, untuk tetap inovatif di era ekspansi ekonomi digital saat ini.
Selaras dengan hal tersebut, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berinisiatif menggali potensi talenta digital Indonesia di bidang data science, artificial intelligence, dan machine learning melalui BRIBRAIN Academy. Hal ini dijalankan lewat kolaborasi dengan berbagai lembaga riset, universitas, hingga komunitas.
Hal ini diungkapkan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo. Dia mengatakan, BRIBRAIN merupakan salah satu pusat otak BRI yang berbasis artificial intelligence (AI). BRIBRAIN Academy, ujarnya, dihadirkan sebagai program menyeluruh untuk mengembangkan inisiatif dan memupuk talenta baru AI. Mereka akan mendapat bekal dan fungsi leadership, R&D, support dan pelatihan.
“Diharapkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, BRI dapat mengembangkan kapabilitas BRIBRAIN. Melalui penciptaan inovasi yang value driven, melatih dan mempersiapkan talent pool dalam bidang AI. Sekaligus memperkaya keragaman data yang dimiliki BRI,” ungkapnya.
Indra menerangkan, BRIBRAIN Academy menyediakan open sandbox. Sehingga talenta-talenta AI dan partner kolaborasi dapat mencoba pengolahan data, hingga membuat model dengan menggunakan real financial use cases dari BRI.
“Kehadiran BRIBRAIN Academy juga akan semakin memperkuat kapabilitas digital BRI. Seperti meningkatkan risk management excellence dan cybersecurity melalui credit scoring, hingga fraud and risk analytics,” ujarnya.
Adapun wujud kolaborasinya, melalui penyelenggaraan kompetisi Financial Data Challenge 2022 bersama PT Sharing Vision. Kompetisi tersebut membuka peluang bagi seluruh mahasiswa, hingga praktisi Data Science dan AI untuk mendapat kesempatan bekerja di BRI. Serta membangun kapabilitas AI bagi industri keuangan.
“Sebagai hybrid bank, selama ini BRI telah memadukan kekuatan jaringan fisik yang didukung lebih dari 9 ribu kantor cabang, e-channels, serta lebih dari 500 ribu agen lakupandai BRILink. Kekuatan tersebut didukung dengan kapabilitas digital yang telah berkembang pesat dalam lima tahun perjalanan transformasi digital BRI,” bebernya.