“Apa yang terjadi jika di setiap laga bermain 8.30 atau bahkan 8.45 di laga pembuka. Kami harus kembali larut malam ke hotel dan keesokan harinya melakukan perjalanan, tentu pemain akan merasa kelelahan,” ungkap Robert.
Mengacu draf tersebut, Persib meminta jadwal bertanding yang lebih bersahabat. Ini tak lain karena Pangeran Biru, julukan lain Persib, akan bermain setiap 4-5 hari sekali.
“Harus fair play kepada setiap tim. Kalau tidak salah Bali dan Bhayangkara hanya bermain empat kali di malam hari. Sedangkan kami bermain 13 kali malam hari,” tutur pelatih asal Belanda ini.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita merespons protes dengan positif. Luluk menilai masukan dan kritik dari klub bisa membuat jadwal yang lebih baik dalam kompetisi.
“Sesuai rapat dengan klub memang kami memberikan kesempatan klub untuk memberi masukkan soal jadwal. Kami tampung dulu untuk menjadi bahan diskusi kami dengan berbagai pihak,” kata Lukita. []
Sumber: cnnindonesia
Editor: Ananda Perdana Anwar