BANJARBARU, Poros Kalimantan – Brenton Harrison Tarrant. Rasis. Pembunuh massal. Setidaknya ada 51 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka akibat perbuatannya.
Ia menyerbu dua lokasi. Sasarannya masjid di daerah Christchurch, Selandia Baru. Terjadi 15 Maret 2019.
Pria asal Australia ini pertama melancarkan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch. Kejamnya, ia juga menyiarkan aksinya secara langsung.
Dalam manifesto online sebanyak 73 halaman, ia menggambarkan dirinya sebagai “orang kulit putih biasa”.
Pria 28 tahu itu menyebut dirinya lahir dari keluarga berpenghasilan rendah. Kelas bekerja. Ia berniat mau mengurangi tingkat imigrasi ke tingkat imigrasi di tanah Eropa.
Tapi bukannya pahlawan, ia seorang teroris. Tarrant mengaku sudah merencanakan aksi kejinya ini dua tahun lalu.