MARTAPURA, Poros Kalimantan – Sudah menjadi tradisi. Saban malam 20 Ramadan, ratusan pemuda Pasayangan Bersatu tumpah ruah menggelar pawai Bagarakan Sahur.
Uniknya, kostum yang mereka kenakan mampu mengundang gelak tawa. Selain genderang yang ditabuh, dan suara peralatan dapur yang menyelinap ke rumah-rumah warga, atribut yang digunakan juga berhasil mencuri perhatian.
Salah satunya Syarifudin. Warga Desa Antasan Senor. Ia berdandan layaknya wanita tulen. Lengkap dengan jilbab dan daster. Seraya melenggak-lenggok, menirukan wanita berjalan.
“Untuk menghibur warga saja. Kalau seperti ini kan menarik,” ucapnya, Selasa (11/4/2023) dini hari.
Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai bentuk menjalin silaturahmi antar kampung.