“Ini dilakukan agar ada pemerataan ekonomi yang tak harus mengorbankan budaya seperti yang terjadi di Jakarta,” imbuhnya.
Dirinya menekankan. Walaupun Kalimantan nantinya akan jadi pusat IKN, tapi kekalimantanannya masih harus tetap dipertahankan.
“Kalimantan tetap harus hijau. Harus tetap damai, tetap harus sejuk. Dan itu tetap harus dipertahankan,” tuturnya.
Ketiga. Teknologi digital yang tak bisa dihindari lagi. Ini merupakan sebuah lingkungan strategis yang tidak mungkin bisa dihindari.
“Maka kita harus berparadigma jangan sampai teknologi ini menjadi momok bagi SDM. Jadikanlah teknologi ini sebagai peluang lebih besar untuk berkreasi,” ungkapnya.
Kempat. Peningkatan SDM. Terkait hal ini, Chriswanto mengatakan bahwa dalam menghadapi bonus demografi yang saat ini tengah dialami masyarakat Kalimantan, agar jangan sampai menjadi beban.
“Maka salah satu diantaranya harus disiapkan SDM nya baik menyambut IKN maupun menyambut Indonesia emas tahun 2045,” ujarnya.
Chriswanto menambahkan. Dengan menyematkan nilai-nilai kebangsaan, moralitas, pendidikan umum dan berkarakter, maka itulah harus dibangun oleh LDII Kalsel. Sehingga tercipta SDM yang profesional religius.
Profesional dibidangnya, tapi masih tetap dalam bingkai religiusitas. “Sehingga SDM yang kita miliki. Bisa berkualitas untuk mengatasi permasalahan bangsa kedepan,” pungkasnya.
Reporter: Noorhidayat
Pemred/Editor: Fahriadi Nur