BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalsel menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VII, di Hotel Best Western, Minggu (20/3/2022) siang.
Ketua Umum (Ketum) DPP LDII, Chriswanto Santoso mengatakan. Digelarnya Muswil VII untuk ini bisa tetap menjaga hubungan erat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel. Yang dianggap sebagai payung besar umat Islam di Bumi Lambung Mangkurat.
Ia berharap muswil kali ini bisa memberi kontribusi. Terutama terhadap pembangunan umat di Kalimantan, khususnya Kalsel.
Apalagi saat ini pandemi masih melanda. Menurutnya, pasti akan berdampak pada krisis kesehatan, yang akan berkembang menjadi krisis ekonomi.
“Jika dibiarkan maka berdampak pada krisis sosial. Jangan sampai ini terjadi,” ucapnya.
Ia melihat dan menyaksikan bahwa kenakalan remaja seperti tawuran dan jenis krisis sosial lainnya sudah mulai muncul.
“Makanya salah satu target kami, untuk mengantisipasi agar krisis sosial ini jangan sampai terjadi. Karena jika terjadi maka dampaknya akan terlalu berat bagi kita,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengaku sangat menghargai apa yang dilakukan pemerintah pusat. Dengan sudah membuka diri untuk tidak menerapkan lagi peraturan wajib pcr dan antigen bagi pelaku penerbangan. Dengan catatan vaksin lengkap.
“Tapi kami juga minta agar pemerintah tetap melakukan kontrol terhadap kebijakan ini. Jangan sampai ada gelombang keempat, begitu ada tren lonjakan harus segera diambil tindakan,” tukasnya.
Ada beberapa pesan Chriswanto pada Muswil LDII kalsel kali ini. Pertama, mengantisipasi lingkungan strategis yang sudah berubah dampak akibat pandemi.
Kedua, terkait diresmikannya Kaltim sebagai lokasi IKN. Otomatis berimbas kepada Kalimantan. Menurutnya, sebuah ibu kota negara perlu sama bahkan menyerupai seperti Jakarta.