Sebagai informasi, REC merupakan inovasi produk listrik hijau PLN yang mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui internasional. Untuk Pertamina Terminal Fuel Kotabaru telah membeli sejumlah 725 Unit REC.
Sementara itu, Manager PT Pertamina Energy Terminal Kotabaru Bambang Sulistya yang menerima kunjungan manajemen PLN mengatakan upgrading kebutuhan listrik harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional dalam menjamin kelancaran pasokan BBM ke masyarakat.
“Pertamina terminal fuel Kotabaru adalah salah satu yang tersibuk di Indonesia, sebab menyuplai 60 persen kebutuhan BBM di pulau Kalimantan. Setiap bulan kami harus melayani sekitar 100 kapal, jadi energi listrik yang diperlukan sangat besar,” ujar Bambang.
Bambang mengakui kondisi PLN saat ini sangat andal dalam penyediaan listrik, terutama bagi industri. Selain itu pelayanan yang mudah dan cepat membuat pelanggan merasa lebih yakin untuk mempercayakan solusi energi usahanya ke PLN.
“Kita bisa menyaksikan dengan jelas bahwa suplai listrik PLN sudah pada level sangat andal, diikuti pelayanan yang cepat dan mudah. Oleh karena itu Pertamina yakin bahwa PLN merupakan pemberi solusi energi listrik terbaik saat ini. Jika dilihat dari kebutuhan pasar, tidak menutup kemungkinan daya 865 kVA akan dinaikkan lagi,” ujar Bambang.
Ia juga bangga atas kunjungan manajemen PLN ke site Kotabaru. Kemudian, sertifikat REC PLN menjadi isu penting bagi dewan Direksi Pertamina dalam mendukung percepatan pencapaian Nett Zero Emission.
“Terima kasih atas kunjungan GM PLN beserta jajaran, ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Selanjutnya REC ini menjadi bukti bahwa Pertamina Fuel Terminal Kotabaru sudah menggunakan energi bersih dari PLN UID Kalselteng. Sebab perbaikan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua termasuk Pertamina.” tutup Bambang.