“Tapi sementara waktu, produksi tak banyak. Karena tenaga pembuatnya lagi merawat istri yang sakit,” ujar Mustafa.
*Kualitas Bagus, Produksi Terbatas*
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tanah Laut mengakui kualitas gula habang Sabuhur ini.
“Kualitasnya cukup bagus” kata Kabid Perindustrian, Nurmaya Safitri. “Makanya sering ludes.”
Kendati, ia menyadari dengan sumber daya manusia yang sedikit, sehingga produksinya pun terbatas.
“Padahal bahan bakunya cukup banyak di sana, tapi tenaganya yang kurang,” tambahnya.
Untuk mengembangkannya, Nurmaya beri sejumlah saran. Salah satunya, yang telah dilakukan, yakni mempromosikannya di outlet Dekranasda Tala.
“Tapi stok sering habis di sana,” ungkapnya.
Maka dari itu, ia menyarankan perbanyak stok dan membuat label kemasan.
Di samping itu, ia menyarankan agar para pembuat gula habang ini meminjam modal usaha ke program Gapura Karomah. Pinjaman tanpa bunga.
“Tetapi pekerjanya juga masih ada tanggungan bayar cicilan kendaraan, sehingga ditakutkan tidak bisa membayar secara kredit,” ujar Mustafa.
Lantas adakah bantuan peralatan? Diakui Maya, permintaan bantuan tangga dan wajan itu kerap diserukan.
“Tapi saat ini masih jadi pertimbangan Bappeda,” pungkasnya.
Reporter : Tung
Editör : Musa Bastara