Pada saat itu, Belanda tidak siap dan tentara RI hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk memukul seluruh pasukan militer Belanda.
Akhir dari serangan pada pukul 12.00 ketika pasukan RI mundur. Saat pasukan Belanda datang, tentara RI sudah tidak ada di tempat. Dengan begitu Belanda hanya bisa menyerang daerah sepanjang pengunduran pasukan Republik.
Esok hari, di radiogram, R. Sumardi menyampaikan peristiwa ini ke pemerintah PDRI di Bukittinggi. Lalu informasi disampaikan ke A. A. Maramis sebagai diplomat RI di New Delhi.
Berita yang sama juga diinfokan kepada L. N Palar, diplomat RI di New York, Amerika Serikat. Serangan umum ini pun diberitakan ke luar negeri melalui siaran radio Wonosobo.
Berdasarkan wawancara dengan Radio BBC London tahun 1986, Sri Sultan Hamengkubowono IX menyatakan bahwa dia penggagas Serangan Umum 1 Maret di mana dia menjelaskan bahwa dia melihat semangat rakyat melemah di akhir Januari 1949.
Reporter : Tung
Editör : Musa Bastara