BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Baru-baru ini Yayasan Anak Jalanan yang Baik (Al-Ajyb) membuat pernyataan mengejutkan. Mereka merasa dikibuli penggalanga dana.
Ketua Yayasan Al-Ajyb Muhammad Algi Rifani mengatakan, mereka merasa dipermainkan. “Kami tidak pernah mengetahui adanya perjanjian soal penggalangan dana,” ungkapnya.
Kisruh ini rupanya bermula dari misi mulia. Pengumpulan donasi untuk Yayasan Al-Ajyb yang ingin membangun pesantren. Dilakukan oleh Ketua Yayasan Rumah Singgah Kita, Muhammad Budi Wahid.
Ia menggunakan kitabisa.com sebagai platform pengumpulan donasi. Hingga akhirnya, tercapailah angka sekitar Rp106 juta. Jumlah yang tak sedikit.
Dari sinilah keganjilan lain muncul. Yayasan Al-Ajyb rupanya hanya berhak menerima hasil donasi sebesar Rp35 juta. Sementara sisanya disalurkan untuk Rumah Singgah Kita.
Belakangan, disebut-sebut ada perjanjian antara Al-Ajyb, Rumah Singgah Kita bersama kitabisa.com. Yang bersepakat soal penyaluran hasil donasi. “Kami tidak pernah mengetahui ada kesepakatan seperti itu,” ucap Algi.
Al-Ajyb pun mencoba mencari kebenaran. Mereka melakukan penelusuran. Akhirnya ditemukan fakta bahwa ada perjanjian tertulis menggunakan tanda tangan palsu Algi sebagai ketua yayasan. Surat ini dibuat oleh Budi.