“Buku biografi Ideham Mustafa sebagai dalah satu untuk memperkaya khasanah catatan sejarah Kalsel bagi generasi penerus untuk memotivasi membangun daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, ada satu obsesi untuk tetap mempertahankan sejarah perjuangan Mustafa Ideham yakni ada sebuah kapal patrol milik TNI AL yang memang sudah tidak layak jalan, dan kapal itulah dijadikan monumen perjuangan di perairan Batakan maupun terhadap peralatan lain yang digunakan TNI AL sebagai bukti perjuangan namun tidak bisa digunakan lagi.
Dijelaskannya pula, layaknya Ambarawa yang punya Palagan atau tempat terjadinya perang, di Batakan sendiri juga ada Palagan, dan itu yang harus disenergikan untuk dibangunnya sebuah tanda yang menjelaskan bahwa telah terjadi peristiwa sejarah dilokasi tersebut.
Meski saat ini sudah ada monumen, namun harus dibuat lebih lagi, artinya menggambarkan ada terjadi sesuatu peristiwa besar, paparnya.
Mantan Kades Batakan Kamarudin mengungkapkan, dari sejarah Desa Batakan khususnya yang menyangkut perjuangan merebut kemerdekaan bangas ini akan lebih dapat diketahui generasi penerus.
“Sungguh ini merupakan sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan, sehingga Batakan tidak semata hanya sebagai daerah objek wisata pantai, justru dengan memunculkan sejarah Desa Batakan ini dapat kembali menambah wisata sejarah,” ungkapnya. []
Reporter: Tung
Redaktur: AnandaPerdanaAnwar