KHARKIV, Poros Kalimantan – Dua pakar amunisi menyatakan sejumlah bom klaster telah ditembakkan ke kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Seperti dilaporkan Reuters, Rabu, (2/3/2022), penilaian itu disampaikan pakar setelah menyaksikan rekaman yang dipasang di media sosial.
Reuters menemukan dua video terpisah yang menunjukkan bunyi gedebuk dan kilatan di area perumahan yang luas di kota berpenduduk 1,4 juta di timur laut Ukraina.
Reuters tidak dapat memperoleh rekaman asli untuk mengonfirmasi waktu dan tanggal rekaman, yang diposting daring pada Senin.
Kharkiv telah menjadi sasaran beberapa serangan udara terburuk sejak Ukraina diserang oleh pasukan Rusia pada 24 Februari.
“Kharkiv tampaknya telah menjadi sasaran beberapa serangan munisi tandan kemarin. Kami telah menemukan lokasi geografis yang menunjukkan beberapa korban sipil tidak jauh dari situ,” kata Sam Dubberley, kepala Lab Investigasi Digital di Human Rights Watch yang berbasis di New York.
Hamish de Bretton-Gordon, mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan spesialis senjata biologi dan kimia, setuju bahwa amunisi klaster kemungkinan besar digunakan di Kharkiv.
“Ini sangat mirip dengan bom klaster, dan mirip dengan yang saya lihat meledak di Irak dan Suriah. Beberapa ledakan pada dampak masing-masing hulu ledak akan menunjukkan amunisi tandan,” katanya dalam email kepada Reuters.