MARTAPURA, Poros Kalimantan – Kematian Akseyna masih menjadi misteri. Mahasiswa UI angkatan 2013 itu ditemukan mengambang di Danau Kenanga, 26 Maret 2015.
Saat ditemukan, ia mengenakan baju hitam lengan panjang dan tas cokelat, Adapun di dalam tasnya terdapat lima batu konblok.
Polisi semula menduga Ace–sapaan akrab pemuda bernama lengkap Aksyena Ahad Dori itu–meninggal dunia akibat bunuh diri.
Sebanyak 15 saksi diperiksa. Juga bukti sepucuk surat dihadirkan. Tulisannya: “Will not return for eternity, please don’t search for existence, my apologies for everything”.
Surat yang ditemukan di kamar kosnya itu diyakini Mardoto, ayah Ace, bukan tulisan anaknya,
Senada, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang saat itu dijabat Kombes Pol Krishna Murti, juga mencurigai surat buka seluruhnya dituliskan Ace.
Pernyataan itu sekaligus menepis dugaan Ace bunuh diri, Dari hasil penyelidikan, Akseyna disebut tewas dibunuh.
Kombes Pol Krishna lalu menyampaikan analisisnya. Menurutnya, pelaku membawa tubuh Akseyna yang pingsan dengan cara menyeretnya ke tepi danau.