Saat kejadian itu, dari dalam kamar Erwin terdengar tangisan keponakannya, Zahra, yang merupakan anak dari Wawan.
Erwin pun mematikan lampu kamar dan mencekik, lalu membekap dari belakang selama 5 menit hingga tak bernyawa.
Setelah semua tewas, Erwin duduk dan menghisap dua batang rokok sebelum memasukkan jasad keluarganya ke dalam septic tank.
Setelah dimasukkan, Erwin menutup septic tank itu menggunakan kasur. Besoknya, ia mengecor septic tank.
Sejak kejadian itu, warga mulai bertanya-tanya sebab Zainudin dan keluarganya tak tampak lagi. Beberapa kali dicek, rumahnya kelihatan sepi.
Lantas warga curiga. Beberapa bulan kemudian lalu mendatangi rumah Zainudin dan bertemu Erwinudin.
Erwin bilang, keluarganya semua pergi merantau ke gunung. Mendengar jawaban itu, warga percaya saja.
Tapi mereka curiga ketika Erwinudin secara tiba-tiba menjual beberapa bidang tanah ayahnya. Hingga pada Desember 2021, Juwanda (26), adiknya pulang ke Lampung setelah lama bekerja di Jawa.
Singkat cerita, Juwanda yang sempat bercengkrama dengan warga, juga menghilang. Warga melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Akhirnya anak Erwinudin, Dicky, diinterogasi polisi. Ia mengakui ikut menghabisi nyawa pamannya, yaitu Juwanda,
Erwinudin kemudian ditangkap polisi dan mengaku telah melakukan perbuatannya kejinya. Hukuman mati lantas menjeratnya.
Disclaimer : Konten-konten ini sama sekali bukan bermaksud menginspirasi maupun mendorong individu (atau kelompok) untuk melakukan tindakan serupa.
Reporter : Lana Kelana
Editor : Musa Bastara