Warga Trans Lajar Papuyuan di Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, tak seberapa lagi jumlahnya. Bisa dibilang, hampir punah. Berangsur-angsur ditinggalkan penghuninya.
BALANGAN, Poros Kalimantan – Semula Desa Tran Lajur Papuyuan dihuni 213 Kepala Keluarga. Kini sebagian besar telah pindah, menyisakan sekitar 50 Kepala Keluarga saja. Bahkan kebanyakan bukan dari usia produktif. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dijelaskan Aud Tahyudin, salah satu tokoh masyarakat setempat, sepanjang tahun wilayah di desa tersebut terendam banjir. Baik pertanian maupun perkebunan kerap mengalami kegagalan. Harapan seolah runtuh.
“Semua upaya gagal, sementara kami harus tetap mempertahankan ekonomi keluarga. Tapi dari mana?” ujarnya, Jumat (5/5/2023) kemarin.
Pada harapan yang tersisa, Aud meminta bantuan, atau relokasi. Lantaran ia sadar, desanya perlahan tak bisa dipertahankan. Bagaimana pun, dapur harus tetap ngepul.
Mengingat tahun 2015 silam, hasil pertanian warga masih menampilkan gairah. Hasil padi, cabe dan sayur mayur berlimpah.
Bahkan pasar di Kabupaten Balangan, sampai tidak mampu menerima kiriman cabe dari warga Trans Lajar Pupuyuan.