Penerapan protokol kesehatan ini merupakan hal penting. Di mana TPS sendiri bisa menjadi titik kerumunan. Diharapkan ketatnya pelaksanaan dengan prokes mampu mencegah hal terburuk. Seperti klaster baru yang muncul.
Kemudian Hatmiati juga menyampaikan bahwasanya jika pemilih datang dan lupa mengenakan masker, para petugas di TPS bersiap untuk memberikan masker kepada pemilih.
“Sesuai dengan aturan protokol kesehatan, pemilih datang dengan lebih dulu cuci tangan. Mengukur suhu tumbuh. Mengenakan sarung tangan. Menandatangani daftar hadir. Menunggu antrian,” jelasnya.
Untuk pula mengurangi kontak antar orang, pilkada kali ini tiap orang yang sudah memilih tak lagi menekan jarinya pada sebuah tempat tinta.
Melainkan petugas KPPS akan meneteskan ke jari pemilih. Sebagai tanda telah melaksanakan pemilihan pada pilkada serentak 9 Desember nantinya. (why/and)