Lainnya, kemungkinan golput (golongan putih) juga kecil. “Kecuali peserta tak menekan touch screen di layar saat memilih calon kades,” tambahnya.
Penggunaan sistem e voting ini juga diyakininya menghemat waktu. Jika manual umumnya perlu 5 menit karena harus mencoblos dan melipat surat suara, e voting kurang dari 2 menit.
Maka dari itu, ia mengupayakan Pilkades selanjutnya akan menggunakan sistem ini.
“Harganya mencapai Rp20 juta satu set, berupa monitor, printer dan scan barcode. Hanya saja alat ini biasanya digunakan 6 atau 9 tahun sekali,”, tutupnya.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara